Jumat, 21 Januari 2011

Tanda Pengukuhan



Sebagai tanda berakhirnya Latihan Kepemimpinan Pemuda Tingkat Perintis (sebagaimana juga berakhirnya Latihan Kepemimpinan Pemuda/Kepemudaan Tingkat lain) setiap peserta dikukuhkan oleh penanggung jawab Latihan dengan pengucapan Ikrar Putra Indonesia sambil memegang Sang Merah Putih dan kemudian menciumnya dengan menarik nafas panjang sebagai kiasan kesediaan untuk senantiasa setia dan membelanya.
Tanda pengukuhan berupa kendit atau pita/sabuk yang dililitkan ke pinggang dan disimpul matikan di bagian depan (perut). Kendit adalah tanda ksatria pada jaman dahulu yang mengikrarkan kesetiannya pada kerajaan.
Kini kepada para peserta eks peserta latihan pun sebagai pemegang kendit diharapkan
memiliki sifat ksatria dalam pemikiran, perkataan dan perbuatannya sehari-hari.
Kendit dibuat dari kain. Pada saat latihan Pandu Ibu Indonesia ber Pancasila dan pasukan I s/d IV warna kendit masih polos dua warna: hijau untuk anggota pasukan dan ungu untuk penatar/pembina.
Karena kendit warna polos meyerupai sabuk kecakapan olah raga bela diri, maka oleh Bapak Idik Sulaeman disempurnakan menjadi kendit bermotif. Motif tersebut berupa gambar rantai 17 mata rantai bulat dan 17 mata rantai belah ketupat, semua mata rantai berisi huruf yang membentuk kalimat PANDU IBU INDONESIA BER PANCASILA.
Semua ukuran panjang dan lebar kendit adalah 5 cm dan 17 dm, melambangkan angka
tanggal 17 dan 5 sila, tetapi karena kesulitan teknik printingnya berubah menjadi 5 dan 140 cm.
Untuk lencana pengukuhan harian digunakan lencaa merah putih dan garuda, merah putih di sebelah kanan dan garuda di kiri dengan warna dasar dari garuda sesuai jenis latihannya. Warna dasar dari garuda sama dengan warna dasar kenditnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman